Tipografi: Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-01

Tipografi berasal dari istilah Yunani, τύπος (typos) dan γράφειν (graphein). Arti harfiah dari tipografi adalah bentuk tulisan. Tulisan sendiri terdiri dari huruf dan angka yang dimana bentuk tulisan tersebut merupakan sebuah gambar karena dalam perkembangannya, tipografi bermula dari sebuah pictogram atau pictograph di dinding-dinding gua pada zaman sejarah.

Menurut Danton Sihombing, huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (typography) (2003:2-3).

Di tulisan ini penulis tidak membahas tentang sejarah dan perkembangan tipografi atau huruf dan angka melainkan pembahasan tentang fungsi tipografi, anatomi huruf, dan klasifikasinya.

Fungsi Tipografi

Dalam bidang ilmu desain grafis, tipografi merupakan salah satu unsur penting dalam menyampaikan pesan secara visual karena tipografi merupakan unsur yang mendukung proses penyampaian komunikasi visual. Tipografi juga mampu bekerja sendiri ketika komunikasi visual yang dirancang tidak melibatkan ilustrasi atau gambar. Berikut adalah teori tentang fungsi tipografi.

Priscilia Yunita Wijaya menyatakan bahwa, dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat (1999:47).

Penulis sepakat bahwa fungsi tipografi adalah sebagai ‘visual language’ yang di dalamnya terdapat bahasa, estetika, dan pesan yang ingin disampaikan. Karena tipografi merupakan bahasa yang dapat dilihat, maka tipografi memiliki ketentuan tersendiri agar penggunaan bentuk huruf dan angka tidak hanya dapat dilihat namun juga dapat dibaca dan dipahami.

Ben Lierman pada buku Types of Typefaces (1967) yang dikutip oleh Anggraini S. dan Nathalia (2014:64-65) mengatakan bahwa ada dua hal yang akan menentukan kesuksesan desain yang berkaitan dengan penggunaan tipografi, yaitu:

  • Legibility

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter/huruf tanpa harus bersusah payah.

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-02

  • Readability

Readability adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas.

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-03

Anatomi Huruf

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-04 HIGH DEFINITION-04

Dalam disiplin ilmu tipografi, huruf memiliki bagian-bagian yang berbeda yang menjadi ciri khas dari beberapa jenis typeface. Sebagai desainer grafis maka mutlak rasanya untuk mengenali dan memahi anatomi dari bentuk huruf agar dalam perancangan visual tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain untuk dikenal dan dipahami, anatomi huruf merupakan salah satu langkah awal dalam mempelajari disiplin ilmu tipografi, setelah mampu memahami anatomi huruf, maka diharapkan para desainer grafis mampu membuat karya desain wajah huruf (typeface) yang sesuai dengan displin ilmu tipografi. Berikut akan penulis sebutkan teori yang berkaitan dengan pengertian anatomi huruf dan juga penjelasan dari setiap bagiannya.

Menurut Danton Sihombing, seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain (2001:12-13).

  1. Baseline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar (Sihombing, 2001:13).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-05

  1. Meanline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil (Sihombing, 2001:13).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-06

  1. X-Height

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian badan huruf kecil adalah dengan menggunakan huru ‘x’ (Sihombing, 2001:13).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-07

  1. Capline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar (Sihombing, 2001:13).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-08

  1. Ascender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada antara meanline dan capline (Sihombing, 2001:13).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-09

  1. Descender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline (Sihombing, 2001:13).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-10

  1. Serifs

Huruf biasanya dibagi menjadi ‘Serif’ dan ‘Sans Serif’, huruf berjenis ‘Serif’ dapat dibedakan dari penambahan pada ujung stroke-nya (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-11

  1. Stem

Garis tegak seperti pada huruf “B” dan garis diagonal utama seperti pada huruf “V”. Stem juga biasanya dikenal sebagai pembangun tubuh utama pada sebuah karakter huruf (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-12

  1. Bowl

Kurva parabola tertutup dan terbuka yang menciptakan kesan ruang di dalamnya (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-13

  1. Counter

Bagian dalam dari bowl (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-14

  1. Leg

Bagian bawah huruf yang memiliki kesan “menompang” huruf tersebut (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-15

  1. Shoulder

Bentuk lengkung yang biasanya merupakan pangkat leg (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-16

  1. Crossbar

Bagian huruf yang menghubungkan antara stem utama dengan stem lainnya pada sebuah huruf. Contoh huruf “H” dan “A” (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-17

  1. Axis

Garis tak nampak ruang membagi sebuah huruf sehingga bagian atas dan bawah akan membentuk sebuah axis (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-18

  1. Ear

Umumnya ditemukan pada huruf “g”, dimana biasanya terletak pada bagian atas kanan dari sebuah bowl (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-19

  1. Tail

Biasanya merupakan bagian yang berada di bawah garis descender. Secara umum ditemukan pada huruf “Q” dan “g,j,p,q,y” (Anggraini, 2014:56).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-20

  1. Terminal

Bagian ujung (lurus atau lengkung) dari setiap stroke yang tidak mengikutsertakan bagian serif huruf tersebut (Anggraini, 2014:57).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-21

  1. Aperture

Ruang negatif atau jarak dari sisa stroke pada sebuah huruf (Anggraini, 2014:57).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-22

  1. Link atau Neck

Tarikan garis yang biasanya melengkung, berfungsi sebagai penghubung antara bowl dan loop atau lobe (Anggraini, 2014:57).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-23

  1. Loop atau Lobe

Terdapat pada bagian huruf “g” yang ada di bawah garis baseline yang terhubung kepada bowl (Anggraini, 2014:57).

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-24

Klasifikasi Huruf

  • Serif

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-25

Serif merupakan huruf yang muncul sejak awal perkembangan desain huruf atau tipografi dan masih memiliki daya tarik yang besar hingga era digital. Bentuk huruf serif mempunyai ciri yaitu memiliki kaki/sirip (serif) yang berbentuk lancip pada bagian ujung huruf. Jika diamati lagi, huruf serif juga memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya yang membuat huruf serif menjadi lebih mudah dibaca (readability).

Huruf serif dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Old Style
  2. Transitional
  3. Modern
  4. Egyptian (Slab Serif)
  • Sans Serif

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-26

Berbeda dengan huruf serif, huruf ini tidak memiliki sirip/serif pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang hampir sama. Huruf sans serif memiliki sifat kesederhanaan, modern, dan futuristic. Huruf sans serif lebih banyak ditemukan di layar monitor atau digital karena huruf sans serif memiliki bentuk yang sederhana sehingga memudahkan pengguna komputer untuk membacanya.

Huruf sans serif dibagi menjadi empat karakteristik, yaitu:

  1. Grotesque Sans Serif
  2. Neo Grotesque Sans Serif
  3. Humanist Sans Serif
  4. Geometric Sans Serif
  • Script

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-27

Script merupakan huruf yang biasa dihasilkan oleh tulisan tangan. Huruf ini memiliki karakteristik miring ke kanan dan jarak antara huruf satu dengan huruf lainnya saling berkaitan sehingga memiliki kesan kesinambungan. Huruf ini biasanya dikerjakan menggunakan pena, kuas, atau pensil tajam dengan posisi kertas atau posisi menulis miring ke kanan.

Script dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Formal Script
  2. Casual Script
  • Decorative

Tipografi-Fungsi, Anatomi, dan Klasifikasi-28

Huruf decorative merupakan huruf yang dihasilkan oleh ide atau perkembangan dari pelbagai desain huruf sebelumnya. Huruf ini memiliki kesan ekspresif yang dimana huruf tidak lagi memperhatikan anatomi huruf, legibility, dan readability sehingga penggunaan huruf ini lebih sesuai digunakan untuk judul atau heading karena apabila digunakan ke dalam body text maka dikhawatirkan membuat pembaca kesulitan untuk memproses sebuah huruf yang ada pelbagai kalimat.

Sumber:

  • Sihombing, Danton. 2001. Cetakan Kedua. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Anggraini S., Lia, dan Kirana Nathalia. 2014. Cetakan kelima. Desain Komunikasi Visual; Dasar-dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Penerbit Nuansa.
  • Sudiana, Dendi. 2001. “Tipografi: Sebuah Pengantar”. Mediator: Jurnal Komunikasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2001. Universitas Islam Bandung. Bandung.
  • Wijaya, Priscilia Yunita. 1999. “Tipografi dalam Desain Komunikasi Visual”. Nirmana Volume 1 Nomor 1 Januari 1999. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Leave a comment